Saturday, May 8, 2010

Sore - Sombreros Kiddos (EP)


Sore meluncurkan sebuah EP, berisi 6 track. Tidak semuanya lagu baru. Cuma ada dua lagu baru di EP ini. Sisanya adalah sebuah remix dari DJ Orea, yang menebalkan nuansa Latin di lagu "Bogor Biru".

Kemudian ada "Apatis Ria", terambil dari album kedua Sore, 'Ports of Lima'. Diaransemen ulang menjadi sebuah lagu yang sangat membuai. Dengan iringan string lembut, dan suara drum yang terkesan jauh. menciptakan nuansa kelam dan syahdu. Aransemen ulang ini membuat SORE menjadi semacam band dreampop kawakan. Lagu yang membuat melayang! ahahaha

Dua lagu lama "Mata Berdebu" (yang pernah jadi soundtrack iklan sebuah merk penyedap rasa tahun 2007 silam). Dan "Funk The Hole" (Soundtrack film Janji Joni), di album ini ditampilkan secara live. Sebuah rekaman live yang menunjukkan kepiawaian bermusik mereka.

Tentang dua lagu ini, sepertinya tak perlu diulas lagi. Sepenggal lirik "Tak 'ku pelajari di mana pelangi itu..." ah, ini lagu bagus bener... ahaha.. yah, walaupun rekaman Live di EP ini nggak sempurna..

Oke, ini dia lagu terbarunya. Ada dua, berjudul "Silly Little Thing" dan "The Hitman".

Lagu pertama, "Silly Little Thing", mengajak serta Attila Haron, penyanyi asal negeri jiran Malaysia yang mengaku penggemar berat Sore. Suara vokal Attila Haron dilagu ini adalah sebuah nilai tambah yang bagus. Suaranya merdu mengalun. Disamping musiknya memang asik. Nuansa musik retro, jazz, rock, pop, yang memang telah menjadi ciri khas Sore sangat terasa. Sebuah upaya menggabungkan macam ragam musik, dengan eksekusi yang baik. Lagu ini sangat menyenangkan didengar. Saya ingin mengulang ulang terus track ini. he he he

Lagu yang kedua, "The Hitman". Kurang lebih sama dengan lagu pertama tadi. karena ciri khas Sore memang seperti itu, bermain main di Jazz, Rock, Pop, Funk, dibalut dalam kemasan yang terkesan Retro. Di lagu ini, Sore menghadirkan Mian Tiara sebagai vokalis tamu, berduet dengan Ramondo Gascaro (Keyboard/vokal). Ada kejutan di tengah lagu, tatanan musik dan nada tiba tiba berubah. Tapi yah, itu juga ciri khas Sore. Bermain main nakal di Progresi Kord dan tempo. Nendang di kuping.

Jika EP ini adalah pancingan untuk album ke tiga, maka ini saya telah memakan umpannya. Saya tak sabar menunggu album ke tiga Sore.

Sore, memang selalu keren.

visit: myspace.com/soreband

Saturday, May 1, 2010

Massive Attack, Heligoland (2010)



Lagu lagu depresif, musik musik yang membuat pendengarnya tidak bersemangat. ha ha. itulah pendapat awal saya ketika pertama kali mendengarkan massive attack. Musiknya ngedance, memakai sampling sampling DJ yang nge-beat, tapi tidak membuat semangat.


Penggemar musik seperti itu, silahkan sambut kabar baik, Massive Attack merilis album Heligoland di tahun ini.

Tracklist:

01 - Pray For Rain feat. Tunde Adebimpe
02 - Babel feat. Martina Topley-Bird
03 - Splitting The Atom feat. Horace Andy
04 - Girl I Love You feat. Horace Andy
05 - Psyche feat. Martina Topley-Bird
06 - Flat Of The Blade feat. Guy Garvey
07 - Paradise Circus
08 - Rush Minute
09 - Saturday Come Slow fea. Damon Albarn
10 - Atlas Air

info download: klik disini

Wednesday, April 28, 2010

Pemenang Kuis Shre Savita

Selamat Kepada Nyaman Agung dan Istiani, kalian memenangkan Kaos Shre Savita persembahan dari Rawdep merch.

Buat yang lain, coba lagi edisi kuis berikutnya. Kaos Tunas Bangsa Simphony. Nantikan saja tanggal mainnya :D

Pemenang silahkan hubungi saudara Rio Biangkerok.

Live Forever, Dokumentasi Britpop



Masih soal musik 90-an. Kali ini beralih ke britpop, warna pop yang dibawakan oleh band band inggris di pertengahan dekade 90-an. Live Forever, adalah judul lagu dari Oasis. Yang juga dijadikan sebagai judul film dokumenter tentang britpop. Dan sekarang jadi judul tulisan ini. hahaha

Lahirnya britpop adalah reaksi atas invasi grunge dan alternative rock amerika yang kuat, menjangkiti anak anak muda inggris. Disamping ada juga faktor kelesuan di inggris pada masa kepemimpinan si "Wanita Besi" Margaret Thatcher. Mereka merindukan warna inggris lagi dalam lagu lagu populer. Mereka merindukan band band inggris kembali menguasai dunia, seperti yang pernah ada pada era 60-an dan 70-an. Suara yang mereka teriakkan jelas: Anti Amerika.

The Stone Roses

di-arezzo.co.ukGrup musik The Stone Roses adalah salah satu inspirator penting dalam lahirnya britpop tahun 90-an. Mengadakan Konser besar di tahun 1990, di spike island. dihadiri puluhan ribu penonton. Tata suara kacau, tapi tak ada yang peduli. Massa yang datang cuma ingin melampiaskan kelesuan, menghisap ganja di tempat terbuka. Seperti layaknya kaum Hippies ditahun 60-an.

Konser itu merupakan ekspresi kebebasan yang diimpikan oleh anak anak muda setelah hidup lama dalam pemerintahan konservatif dibawah kepemimpinan Margareth Thatcher dan John Major.

Selepas konser itu, Stone Roses Bubar, padahal mereka diharapkan akan menjadi band yang merajai pasar, band idola yang lifestyle nya menjadi inspirasi. Akibatnya, ada kekosongan disitu. Disaat yang sama, invasi grunge amerika sedang kuat kuatnya. Jadilah inggris dikuasai oleh American Invasion, dibawah komando Nirvana dan Pearl jam. Suede dan Blur muncul disaat yang sama. mencoba menjadi oposisi dari invasi ini. walaupun belum bisa dikatakan suskes. Karisma Kurt Cobain susah ditandingi.

April Tahun 1994, kurt cobain ditemukan tewas bunuh diri. Industri musik vakum lagi, kehilangan tokoh penting yang influence nya luar biasa besar. Dimasa vakum itu, grup musik Oasis hadir. Oasis muncul disaat yang tepat untuk memenangkan pasar. Bersama dengan Blur yang telah eksis lebih dulu, ditahun yang sama, Blur merilis albumnya yang monumental, Parklife.

Oasis & Blur

wikipediaPada masa American Invasion, ada juga artis artis asal inggris yang hebat, misalnya, sebut saja Phill Collins. Tapi Phill Collins bukan rockstar! Phill Collins itu hanya untuk orang uzur, demikian ungkap Liam Gallagher, vokalis Oasis.

Munculnya Oasis dianggap sebagai reinkarnasi dari The Beatles. British Pop Band dengan gaya British asli. Noel Gallagher cukup cerdik meramu musiknya dengan influence musik musik "guitar pop" inggris tahun 60-an, seperti The Kinks dan The Beatles. Noel mengakui bahwa lagu lagu Oasis banyak mengambil nada nada dari lagu lagu tahun 60-an tersebut. Oasis sama seperti band britpop lainnya, tidak melakukan hal yang baru, mereka memainkan musik yang sudah ada sebelumnya, britpop memang kelanjutan dari apa yang dilakukan oleh The Smiths, The Beatles, The Kinks, dan beberapa band inggris lain yang telah ada sebelumnya.

Pesaing terberat Oasis adalah Blur. Keduanya mendominasi blantika musik, bergantian mengisi top chart. Dua band dengan background yang bertolak belakang. Oasis yang working class hero, dan Blur yang middle class nan terpelajar. Persaingan ketat ini sering disebut sebagai "The Battle of Britpop". Oasis tampaknya lebih unggul dalam duel ini. Superhits "Wonderwall", sukses besar menembus pasar dunia.

Tony Blair dari partai buruh waktu itu sedang melakukan kampanye untuk menjadi Perdana Menteri. Dalam pertemuan pertemuan resminya, ia sering mengundang Noel Gallagher Gitaris Oasis. Sebaliknya, Noel Gallagher saat menerima brit awards tahun 1996, secara terbuka dihadapan penonton, Menyatakan dukungannya terhadap Tony Blair. Entah ini ada hubungannya atau tidak terhadap suksesnya Oasis di Pasaran Musik.

Yang pasti seruan "Worker's coming home" saat itu populer. Seiring dengan dilangsungkannya EURO 96 di Inggris, dengan slogan "Football's Coming Home". Dan Oasis adalah Working Class Hero.

Dua raksasa ini didampingi oleh band band britpop lain, menjadikan pertengahan 90-an sebagai era kejayaan britpop. Band band lain itu bisa dikategorikan menjadi dua, yang sukses besar, dan yang kurang sukses.

Yang sukses besar: Pulp, Suede, The Verve, Elastica, Ash, Ocean Colour Scene, Supergrass, Catatonia.
Yang Kurang sukses: Bluetones, Boo Radleys, Dodgy, Echobelly, Cast, Divine Comedy, Gene, Menswear, Shed Seven, Sleepers, Saint Etienne, superfurry animals, Lightning Seeds, Terrorvision, Mansun


Pulp adalah salah satu favorit saya sepanjang masa. Musik mereka indah, liriknya yahud.

Nama nama yang masuk ke kategori kurang sukses itu tidak menandakan bahwa band itu kurang bagus. Saya malah lebih menyukai Mansun, Dodgy, Bluetones, Cast, Shed Seven, Saint Etienne, dibanding oasis. Musik mereka lebih variatif dan kaya.

Kekurang suksesan mereka hanya permainan pasar saja. Porsi mereka di MTV kalah dibandingkan band band yang masuk di kategori sukses besar. Mungkin mereka cuma kalah modal.

Menariknya soal Britpop ini, menggambarkan keresahan anak muda ketika budaya bangsanya dikalahkan budaya asing. Merepresentasikan kejenuhan sebuah pemerintahan yang konservatif juga. Bagaimana dengan Indonesia? he he he.

Anyway, saya kurang paham soal Britpop Movement di Tanah Air. Jaman itu, saya hidup di bali. Kental dalam pelukan Punk Rock yang dikuasai oleh Superman Is Dead (SID). Punk rock adalah movement tahun 90-an juga, artikel berikutnya akan membahas soal ini.

-------------------------------------------

Tulisan ini Banyak disarikan dari film dokumenter "Live Forever", film tahun 2003.

N.B:

Tentang Radiohead, mereka adalah band yang sangat hebat, tapi saya ragu untuk memasukkan radiohead dalam tulisan ini. Radiohead sepertinya punya misi yang berbeda dengan britpop. Radiohead adalah Band hebat yang kebetulan lahir di inggris.
Radiohead, tidak memadukan unsur unsur musik pop inggris tahun 60-an. Mereka melakukan lebih daripada itu. Pada dasarnya radiohead adalah musisi yang suka sekali eksplorasi. atas dasar itu, radiohead tidak masuk dalam tulisan tentang britpop ini.

Alasan yang sama untuk Manic Street Preachers.


(gibic)

Thursday, April 15, 2010

Speedytrek presents : Jangan Marah records tour

Simak!!! ciamiknya Live Streaming show dan dapatkan bingkisan dari Jangan Marah records dengan login ke speedytrek.telkomspeedy.com

Pastikan anda menjadi bagian sejarah dari sebuah kulminasi karya yang lahir dan hadir di ruang virtual serta hall konser dihadapan anda

Suported by :
SPEEDY
Plaza EX, Sixteenhole, Fame Station, Tunas Bangsa Prod., The Think, Belukar, Kongsi Jahat Syndicate, Polines, Think Thank, MatchBox, BigBox, Ego

Partner by :
TRAX, Blackmorse Records, Pura-pura Records, Demajors Records.
Detikhot, Deathrockstar.info, Dapurletter.com, Provoke, Rawdep.net, 99nersFM Bandung, Prambors FM Surabaya, Elfara FM Malang,





SPEEDYTREK presents
Indienation tour
in collaboration with
JANGAN MARAH Records

ZEKE KHASELI
BANGKU TAMAN
THE KUCRUTS
SIR DANDY
EFEK RUMAH KACA

5 Mei Jakarta (press conference)
7 Mei Bogor
8 Mei Bandung
9 Mei Cirebon
10 Mei Purwokerto
12 Mei Solo
13 Mei Jogjakarta
14 Mei Semarang
15 Mei Surabaya
16 Mei Malang

Tuesday, April 13, 2010

Jangan Marah Records

Jangan Marah Records adalah sebuah indie label yang didirikan di Jakarta pada 2010 oleh kelompok musik Efek Rumah Kaca.

Kecintaan akan musik, semangat untuk bertahan dan berkembang, serta hasrat memperkenalkan lagu-lagu , adalah segala yang menjadikan semangat dalam mendirikan label mungil ini. Label yang akan menjadi salah satu rumah bersama bagi teman-teman musisi independen aneka genre untuk terus berupaya memproduksi rilisan, membangun jaringan, dan berkomunikasi.

Tentunya indie label semacam ini sudah cukup banyak dikenal di berbagai kota di Indonesia . Kehadiran Jangan Marah Records adalah inisiatif meneruskan dan melengkapi kebutuhan akan label semacam ini. Menambah ruang pilihan musik bagi publik.

Sepanjang 2010, Jangan Marah Records telah dan akan merilis album-album berikut ini. Dan nantikan rilis tournya yang dimulai tanggal 7 Mei sampai 16 Mei 2010.




EFEK RUMAH KACA: “KAMAR GELAP”

Diproduksi bersama Pura Pura Records


Album kedua Efek Rumah Kaca,”Kamar Gelap” yang pertamakali beredar pada Desember 2008, telah diproduksi kembali oleh Jangan Marah Records bekerjasama dengan Pura Pura Records. Pada edisi ini, selain tetap memuat 12 lagu dan sejumlah foto karya Angki Purbandono, juga terdapat bonus video klip “Kenakalan Remaja di Era Informatika” (sutradara: Anggun Priambodo), “Balerina” (sutradara: Wastu dan Reza), dan “Banyak Asap di Sana” (sutradara: Famosanda & Wolfgang Xemandros). Dua video terkahir adalah karya pemenang pertama dan kedua dari kompetisi video klip Efek Rumah Kaca bertajuk “Video Melulu” yang diadakan tahun silam bersama majalah Hai dan www.hai-online. com.


www.myspace.com/efekrumahkaca

www.facebook.com/efekrumahkaca

www.twitter.com/efekrumahkaca



ZEKE KHASELI: “SALACCA ZALACCA”

Diproduksi bersama Blackmorse Records dan Demajors


Seperti apa kehidupan di masa depan? Zeke Khaseli- vokalis/gitaris/ pianis dari band LAIN, Zeke & The Popo, dan Mantra- menyiapkan paket audio-visual untuk debut album solonya, Salacca Zalacca. Album ini mencuratkan kesan ala film fiksi ilmiah (sci-fi) dengan gaya lo-fi, mungkin ini dinamakan “sci-lo-fi”? Salacca Zalacca berisi kumpulan lagu yang ditulis dan dirilis secera free download seminggu sekali via http: zekekhaseli. com pada Agustus 2009 sampai awal Januari 2010. Semua lagu direkam sendirian di kamar- menggunakan beberapa alat musik dan perangkat lunak. Salacca Zalaccaseperti perang galaksi antara Blur, Beck, Flaming Lips, Pavement, dan Adam Green. Sementara liriknya adalah olahan obrolan keseharian dengan sentuhan dimensi fantasi yang banyak dipengaruhi oleh sinema. Salacca Zalacca memuat 17 lagu, dirilis dengan 5 cover album (beserta desain booklet dan sampul cakram) yang berbeda.

Single Pertama: Pipis di Celana


www.zekekhaseli.com

www.myspace.com/zekedewinter

www.twitter.com/zekekhaseli



BANGKUTAMAN: “ODE BUAT KOTA”

Diproduksi bersama Demajors


Terbentuk di Yogyakarta pada 1999, trio Bangkutaman kini mengalami fase terbarunya. Di album kedua ini, pengaruhsound The Stone Roses menjadi semakin berasimilasi dengan gaya tutur musikal Bob Dylan, The Velvet Underground, The Byrds, Donovan, The Who, bahkan Led Zeppelin. Juga ada rasa pengaruh classic rock lokal di kolong jembatannya. Plus, dihangatkan sunshine pop. Kembali ke Jakarta, menjalani ”hidup baru”, dan menempuh berbagai profesi, telah menggiring lagu-lagu Bangkutaman pada tema-tema perkotaan yang mengandung segenap kisah, penat, dan satir. Puitisnya gitar 12 senar dan hembusan harmonika, kadang ditemani organ, melajukan lirik-lirik Bangkutaman ke depan telinga. Beat drum dan bas yang masih suka menyelonong ke area Madchaster, jadi bumbu dansa rahasia.

Single Pertama: Ode Buat Kota


www.myspace.com/bangkutamanyk

www.twitter.com/bangkutaman



SIR DANDY: “VOl. 1”

Seniman visual sekaligus vokalis Teeenage Death Star mempersembahkan album solonya yang pertama. Sir Dandy adalah gelora untuk mencipta lagu tiga chord terkeren masa kini. Skill bernyanyi dan bermain gitar yang terbatas, dengan hasil di luar batas. Notasi mudah dinyanyikan bersama. Lirik-lirik bijaksana tapi berbahaya. Refleksi peristiwa sehari-hari. Nyanyian realitas dengan kepekaan dan presentasi yang penuh kejutan. Folk song yang slebor, namun nyaman di kuping. Oplosan jiwa Pete Doherty dan Johny Iskandar. Spontanitas terdepan. Monolog troubadour urban. Sederhana dan tidak alakadarnya.

Single Pertama: Jakarta Motor City


www.myspace.com/sirdandyoriginal

www.twitter.com/sir_dandy




THE KUCRUTS: “MEWARNAI JIWA YANG TERGUNCANG”

New wave mentah guncangan puberitas. Mereka bersenang-senang dan gagal menjadi dewasa. Tema lagu meliputi panas dan terlarangnya mengencani waria, belanja di lapak busana second hand, hingga ambigu batin remaja tuna susila. Diselingi renungan standar seorang pecundang cinta, empat pria The Kucruts membuka kembali packaging mainan kaset Bandempo di tahun 2000, menyeka maskara Robert Smith dan menggantinya dengan cryon warna-warni, lalu mempertanyakan mitos sepasang dengkul terhadap gesekan sabun masturbasi.

Single Pertama: Bukan Propaganda


www.myspace.com/thekucruts

www.twitter.com/thekucruts

—————————–

Sunday, April 11, 2010

Reportase Misfits Live in Jakarta


Whoaa!! Misfits, baru saja menggelar konser di Pantai Karnaval ancol, Sabtu (10/04/2010). Orang Indonesia boleh bangga, karena Indonesia adalah satu satunya negara di Asia yang disinggahi oleh Misfits dalam rangkaian Tournya kali ini.

Band yang dikenal dengan tema Horror ini sukses menggeber lagu lagu bertempo cepat, tanpa jeda!! salut untuk energi mereka yang tak lekang dimakan usia. sekitar 50 lagu lebih mereka mainkan.

Sepanjang konser dipenuhi aksi penonton yang jejingkrakan, saling dorong, liar. Tapi tidak rusuh. aksi saling dorong, saling angkat teman, itu memang biasa dilakukan di sebuah Gigs punk, kan? ;)




Saya sendiri tadinya berada di barisan depan demi menonton Misfits dari jarak dekat. tapi apa boleh buat, massa yang jejingkrakan terlalu liar, sehingga saya terpental mundur. mengharuskan untuk menikmati aksi misfits dari jarak yang agak jauh, tapi tetap awesome!

Sound yang dipakai untuk konser kali ini mungkin kurang optimal. Suara gitar terlalu mendominasi. Tapi no problem. ini Misfits!! Massa seperti tak peduli dengan ketidak nyamanan ini. he he he

terlihat beberapa pemain sinetron yang saya nggak tau namanya, ada juga di konser ini. he he. Beberapa turis asing juga tampak di venue. bersama sama dengan anak-anak punk yang lain, saling loncat menikmati alunan musik yang dibawakan misfits.

di Konser kali ini Misfits tidak full team, karena Drummer aslinya, Robo berhalangan hadir. Posisinya digantikan oleh Goat. Tapi Misfits tetap tampil prima.

Momen terbaik konser ini ada di lagu ‘Saturday Night’. massa turut bernyanyi sepanjang lagu, sebagian besar sambil mengepalkan tangan ke atas. Nice..
(gibic)

Saturday, March 27, 2010

Sejarah singkat: Post-Rock

Prediksi awal nan sok tahu: Jika anda suka Pink Floyd, anda akan suka ini.

Musik yang indah itu relatif. melodius, teduh, lembut. itu indah. berisik, rusuh, hingar bingar, liar, itu indah. bising dan membuat kuping berdenging, itu indah juga. Ini soal selera, lucu kalau diperdebatkan. Tentang musik yang bising ini, bukan tentang gitar yang dicolok ke ampli dengan efek distrosi lalu disetel dengan volume maksimal. bukan seperti itu. musik bising ini menuntut sang musisi untuk membangun alur dalam lagu. alur yang nantinya menuju sebuah klimaks, lalu sehabis klimaks, tensinya diturunkan lagi. asiknya mendengarkan musik bising ini disitu, menikmati alur yang dibangun, menanti kapan klimaksnya tiba. beberapa pihak menyebut gaya musik seperti ini sebagai post-rock. Memakai instrumen seperti musik rock, tapi harmoni, melodi, Rhythm, dan progresi kord yang dibangun melenceng dari tradisi musik rock. kebanyakan dari post-rock merupakan karya musik instrumental. Tapi post-rock tidak melulu bising.



Adalah Mogwai, band asal Skotlandia yang memainkan musik instrumental rock. Ditahun 1997 mereka merilis album. Dengan gaya bermusik yang kini disebut post-rock. Musik yang bertekstur, memiliki alur dari suara yang hening meluncur ke suara yang luar biasa bising. kebisingan yang dibangun seperti agresi yang memuncak. seperti kepusingan yang merambat pelan menuju ubun ubun. Gaya bermusik ini lalu diadaptasi oleh banyak band, seperti Explosions in the Sky, Do Make Say Think, Pelican, Sigur ros, Mono (Japan), dan banyak lagi. Selain Mogwai, band yang stylenya diadaptasi oleh band-band post-rock adalah Godspeed You! Black Emperor, dan Tortoise.

Jauh sebelum era Mogwai, Godspeed You! Black Emperor, dan Tortoise ini, ada beberapa nama yang disebut sebut sebagai cikal bakal post-rock. Para pionir itu adalah Slint, Talk Talk, dan Bark Psychosis. Tentang Bark Psychosis, dialah elemen yang penting bagi perkembangan genre post-rock. bahkan term "post-rock" pun berasal dari review sebuah majalah terhadap album Bark Psychosis, yang berjudul Hex, tahun 1994.

Banyak yang menganggap musik jenis post-rock ini sebagai musik yang galau. anggapan yang sah sah saja. karena musiknya memang cocok didengarkan dengan headset, didengarkan sambil melamun sendirian. Tapi memberi cap Galau pada semua musik post-rock rasanya kurang tepat. Musik post-rock ini dapat diintrepetasi lebih luas lagi. Post-rock merupakan kerabat dekat dari musik eksperimental. Dia mirip dengan free jazz. sebuah movement musik modern. Emosi yang dibangun bisa beragam. Sekali lagi, mengaitkan post-rock dengan galau sah sah saja, sepanjang tidak latah.


Tentang nama-nama yang disebut disini:

Slint


Slint was formed in the late eighties and has released two critically acclaimed albums that, to this day, are unrivaled in their intensity and beauty.

http://www.myspace.com/slinteriffic


Talk Talk


Talk Talk were a British musical group that were active from 1981 to 1991. Although the band's commercial appeal receded in later years, their last two albums, Spirit of Eden and Laughing Stock, were highly acclaimed and remain influential to experimental alternative rock genres, often regarded as the first post-rock albums.

http://www.myspace.com/talktalklaughingstock


Bark Psychosis

Bark Psychosis are an English post-rock band/musical project from East London formed in 1986. They were one of the bands that Simon Reynolds cited when coining "post-rock" as a musical style in 1994, and are thus considered one of the key bands defining the genre.

http://www.myspace.com/codenamebarkpsychosis

Mogwai



Mogwai are a rock band from Glasgow, Scotland, formed by Stuart Braithwaite and Dominic Aitchison in 1995. They typically compose lengthy guitar-based instrumental pieces that feature dynamic contrast, melodic bass guitar lines, and heavy use of distortion and effects.

http://www.myspace.com/mogwai




Godspeed You! Black Emperor

Godspeed You! Black Emperor is a Canadian post-rock band which originated from Montreal, Quebec in 1994. The band is perhaps best known for their lengthy instrumental songs and large membership. Studio albums typically contain no more than five songs, and often omit the band's name and track titles from the cover and artwork.

http://www.myspace.com/gybeconstellation

Tortoise


Tortoise is an influential post-rock band formed in Chicago, Illinois, USA in 1990. Tortoise's almost entirely instrumental music defies easy categorization, and the group gained significant attention from their early career.

http://www.myspace.com/tortoise


Explosions in the Sky

Explosions in the Sky is an American instrumental post-rock band from Texas. The band has garnered popularity beyond the post-rock scene for their cinematic, elaborately developed guitar work, narratively styled instrumentals, what they refer to as "cathartic mini-symphonies," and their enthusiastic and emotional live shows.

http://www.myspace.com/explosionsinthesky

Sigur Rós

Sigur Rós is an Icelandic post-rock band with melodic, classical, and minimalist elements. The band is known for its ethereal sound and lead singer Jónsi Birgisson's falsetto voice. In January 2010, the band announced that they will be on hiatus until further notice in order to pursue solo careers and to spend time with their families.

http://www.myspace.com/sigurros

Mono

Mono are a Japanese post-rock band, formed in 1999 in Tokyo. The band's style of instrumental rock music is influenced by the genres of experimental rock and shoegazing, as well as by both the classical and contemporary classical periods of classical music, and also by noise and minimalism.

http://www.myspace.com/monojp

Do Make Say Think

Do Make Say Think is a Canadian instrumental post-rock band from Toronto, Ontario. Their music combines jazz style drums, distorted guitars and wind instruments as well as a prominent use of the bass guitar.

http://www.myspace.com/domakesaythink


Pelican

Pelican is a four-piece rock band from Chicago who have relocated to Los Angeles. The band is known for its dense combinations of different melodies and extended track lengths. Its distinctive sound draws from stoner rock, doom metal, post-rock, and other influences. Larry Herweg, Trevor de Brauw, and Laurent Schroeder-Lebec also make up three-quarters of the band Tusk.
http://www.myspace.com/pelican
- Gibic [dari berbagai sumber]

Tuesday, March 23, 2010

FRAU “Starlit Carousel”



Frau adalah nama panggung yang digunakan oleh Lani, seorang pemudi penuh talenta asli Jogjakarta. Nama yang sedang hangat dibicarakan di kalangan scene lokal Jogja.

11 maret kemarin, FRAU merilis album yang berjudul "Starlit Carousel". Yang Bisa diunduh gratis di web Yes No Wave, Net label jogjakarta. ada 6 lagu didalam album ini.



Track List:
01. I’m a Sir
02. Mesin Penenun Hujan
03. Salahku, Sahabatku
04. Rat and Cat
05. Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa
06. Glow

Menyenangkan Mendengarkan album ini. sebuah penyegaran bagi telinga. Dentingan piano nya meneduhkan. Tarikan vokalnya syahdu. Nada nada yang dimainkan lewat piano dan nyanyian terkesan seperti anak kecil yang sedang bermain main di sebuah taman. Nakal dan lincah. Frau sepertinya sangat mencintai musik.

permainan piano sangat menonjol disini. Mengobati kerinduan terhadap musik klasik yang (katanya) mencerdaskan itu.

Salut untuk FRAU. Tak berlebihan rasanya kalau kita sematkan predikat "The next big thing" padanya :)

Download Album ini di: Yes No Wave


Kunjungi Halaman Myspace FRAU: http://www.myspace.com/ffrau

Wednesday, March 17, 2010

PAGI YANG INDAH - Rock Disco

foto dan tulisan oleh: bagus anugrah (DAYZ MAGAZINE)



kata "disko" mungkin udah ga asing ditelinga kalian.
dipengaruhi oleh musik funk dan soul, khas vokal bergema dengan nada "four on the floor" beat ini merupakan ciri khas dari musik disko. dengan membuat suara latar belakang yang ramai dari beberapa Instrumen Orkestra seperti Flute yang sering dijadikan sebagai melodi solo, tidak seperti musik rock, lead gitar jarang digunakan dimusik ini.



band purwokerto yang satu ini masih ada hubungannya sama disko lho.
tapi genre musik mereka bukan disko, melainkan Post-punk revival, yang terlahir dari band-band indie atau alternative yang mengedepankan unsur post-punk didalam musiknya. berdasarkan era mungkin band yang lahir di era setelah post-punk itu yaitu tahun 70-80an bisa dikategorikan Post-punk revival, band yang terbentuk dan mencampurkan elemen post-punk di tahun 2000an bisa masuk ke kategori ini.

tau gimana musik post-punk revival ini?
kalo kalian tau band asal glasgow, skotlandia yang menjadi salah satu influence PYI (pagi yang indah). Franz ferdinand juga bisa disebut post-punk revival.
jadi udah ada sedikit bayangan kan gimana musik yang dimainkan sama PYI ini.
emang ga sama persis kaya Franz ferdinand bahkan bisa dibilang berbeda. karna Deskon (vokal,gitar) yang mempunyai ide pertama untuk memainkan genre ini dengan meniru musik Franz ferdinand tapi "aku terinfluence banget sama franz ferdinand, tapi ketika bikin lagu malah sama skali ga mirip franz ferdinand. jadi kaya the rapture + the virgins (New York) ditambah bumbu dari The Faint" ujar deskon, saat wawancara dikebon kafe selasa 5 januari 2009 kemarin.
seiringnya band ini berjalan, mereka keluarin apa yang mereka punya aja, jadi udah ga berpatokan lagi sama band lain maupun Post-punk revival tapi Pagi Yang Indah menyebut musik mereka dengan nama Rock-Disko



Pemikiran membuat band beraliran Rock-Disko ini terlahir sekitar tahun 2004, tapi baru terealisasikan sekitar 2008 akhir. karna dianggap beda banget dengan aliran musik kebanyakan, bahkan untuk dikota purwokerto ini PYI adalah band pertama yang membawakan Rock-Disko, dengan formasi awal Deskon (vokal,gitar) haris (gitar) riki (vokal,bass) dan kemal sebagi drumer sementara. pengalaman manggung pertama kali PYI di acara Big Day Out fakultas ekonomi unsoed dan mengikuti parade yang menetapkan PYI sebagai band terbaik di acara itu.
pergantian personil sudah mewarnai band yang bisa dibilang baru ini. karna kemal sebagai drumer sementara sibuk dengan bandnya, dan dimas yang semula menempati posisi drum pada PYI juga sibuk. maka kemal masuk lagi untuk membantu mengisi posisi drum yang kosong, tapi tetap sebagai drumer sementara sampai saat ini.



untuk seukuran band baru, pengalaman main diluar kotapun mereka sudah rasakan di dua kota yang berbeda yaitu solo dan jogja. termasuk cepat juga karna dari pertama terbentuk band ini sekitar mei 2009 sampai akhir tahun mereka udah pernah ngerasain main keluar kota dua kali. mereka pun ga sadar kalo ternyata perkembangan band ini sangat cepat. perkembangan PYI mereka sadari sewaktu main disolo, mereka ditanya setelah selesai manggung oleh pembawa acara "band kalian udah berapa tahun sih?" dan PYI menjawab baru setengah tahun kok.wow



soal nama mungkin kalian banyak yang bertanya. Kenapa nama bandnya Pagi Yang Indah?
kata deskon selaku pemberi nama band ini mengaku dari dulu pengen banget punya nama band yang diambil dari judul lagu, dan Pagi yang indah merupakan salah satu judul lagu dari grup musik pop legendaris indonesia yaitu Koesplus.

saat ini PYI sedang konsen untuk mempersiapkan demo lagu mereka, yang nantinya akan disebar keluar kota untuk sedikit mengenal musik mereka dan pastinya sebagai bentuk karya dari sebuah band. ga cuma demo aja lho yang mereka siapkan, tapi sebuah mini album pun sedang dipersiapkan untuk pertengahan tahun 2010 ini. untuk acara launcingnya pun mereka bakal adain ga cuma di purwokerto aja, tapi diluar kota juga dan pastinya mereka sedang mengincar massa dari kota semarang.



vokal - gitar - keyboard : deskon chan
gitar : haris chan
bass : ricky chan backing vocal
drum : additional

pagiyangindah.band@gmail.com
>>> pagi yang indah | faccebook
>>> pagi yang indah | myspace


bagus anugrah | dayzmagz

Sunday, March 14, 2010

Rawdep merch Giveaway: GratisT-Shirt Shre Savita

Lagu apa yang paling kamu tidak sukai?
jika ada di radio, radionya kamu matikan. jika muncul di TV, TV nya kamu matikan.

sebutkan satu lagu yang seperti itu.

silahkan jawab melalui komentar di artikel ini. satu orang satu jawaban.
dua komentar terpilih akan mendapatkan T Shirt Shre Savita dari rawdep merch.



Kuis ini berlaku hingga tanggal 31 maret 2010.

silahkan jawab :D

Saturday, March 13, 2010

The Radio Dept. – Clinging to a Scheme (2010)


Words: Gibic

Setelah single, "David," dirilis tahun 2009, akhirnya desas desus Album baru dari The Radio Dept. band swedia yang konsisten dengan suara suara elektronik dan shoegazing ini semakin menguat.  sedikit berbeda dengan album album terdahulu. kali ini The Radio Dept. lebih terasa swedia nya. maksud saya, track pertama album ini, "Never Follow Suit", sedikit banyak mengingatkan saya pada ace of base.. entah di bagian mananya. . kesan swedianya disitu.. :P



Dibandingkan dengan pet grief  (2006), sepertinya kali ini The radio dept. berusaha tampak semakin ceria.
track favorit saya di album ini: "Heaven's On Fire".
walaupun judulnya agak nge-rock gitu, tapi lagunya ngepop banget. so easy listening. so catchy.

kritikan terhadap album album radio dept terdahulu adalah musik yang kurang eksploratif. seperti tidak ada perkembangan dari satu album ke album lain. sepertinya, mereka berusaha menepis hal itu lewat album Clinging to a Scheme ini. banyak unsur mewarnai musik radio dept kali ini. bahkan disalah satu lagunya, terdengar sedikit sentuhan hip hop a la Dr.Dre

Yang Lucu, ada lagu berjudul The Video Dept. disini. :D

Bagi para penggemar musik elektro pop dan shoegaze, album ini akan jadi tambahan koleksi yang bagus. karena The Radio dept memang konsisten di dua hal itu, elektro  dan shoegazing.


The Radio Dept. – Never Follow Suit




The Radio Dept. - Heaven's On Fire



The Radio Dept. - David



www.myspace.com/officialradiodept

Friday, March 12, 2010

Mendokumenterkan Tempat Lahir Sang Panglima Besar

Terambil dari: CLC Purbalingga

Para remaja itu belajar mencintai museum dengan cara berbeda. Membuat film dokumenter adalah cara mereka. Selama tiga hari, 5-7 Maret 2010, para pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga yang tergabung dalam Brankas Film memproduksi film dokumenter Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman setelah hampir sebulan melakukan riset dan persiapan produksi.



Dua hari terakhir produksi dimanfaatkan untuk mengambil gambar di lokasi monumen yang terletak di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Mereka sampai menginap di lokasi tidak sekedar untuk mendekatkan pada tempat lahir Sang Panglima Besar tapi juga untuk mendapatkan gambar lengkap dari waktu ke waktu.

Salah satu pembuat film yang juga menjabat sebagai sutradara Kalpika Anindyajati mengatakan membuat film dokumenter adalah pengalaman pertama yang luar biasa. “Sebelumnya meskipun kami pernah beberapa kali ke monumen tersebut tapi baru merasa mengenal dan mencintai setelah mendokumenterkannya,” ungkap pelajar yang masih duduk di kelas XI ini.

Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman yang diresmikan pada 21 Maret 1977 ini sudah masuk dalam kategori museum merujuk pada International Council of Museum (ICOM). Karena itu, museum bersejarah tersebut harus dipelihara dan dilestarikan. Tidak hanya itu, sosialisasi adalah kebutuhan utama agar MTL Jenderal Soedirman lebih dikenal di luar Purbalingga.

Tahun Mencintai Museum Nusantara
Siapa tidak mengenal Jenderal Soedirman? Nama tokoh yang sangat dikenal dengan strategi perang gerilya di masa revolusi ini diabadikan sebagai nama jalan-jalan protokol di seluruh kota di Indonesia. Nama gedung, kampus, dan penamaan-penamaan lainnya.

Namun, nasib museum tempat lahir sosok yang dikenal sederhana ini sungguh memprihatinkan. Lokasi wisata sejarah ini sangat sepi pengunjung tidak hanya karena letaknya yang cukup jauh dari pusat kota Purbalingga yaitu sekitar 35 KM, tapi juga karena Pemkab Purbalingga lebih berkonstrasi pada tempat-tempat wisata imitasi yang lebih menjanjikan. “Sayang bila generasi penerus bangsa tidak tahu bagaimana sejarah tokoh yang satu ini dilahirkan,” ujar Kalpika.

Produksi film dokumenter bertema museum adalah dalam rangka Tahun Mencintai Museum Nusantara di tahun 2010 ini yang hendak dikirim ke Festival Film Dokumenter bertema museum yang digelar Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta Departemen Komunikasi dan Informasi.

Salah satu pegiat Cinema Lovers Community (CLC) Mochammad Zakky mengatakan film dokumenter ini akan diikutsertakan pada Festival Film Purbalingga pada Mei 2010 mendatang. “Produksi film dokumenter para pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga ini merupakan bagian dari workshop produksi film dari CLC,” tuturnya.

Memasuki tahun 2010, CLC dengan strategi bergerilya menjalankan workshop ke berbagai SMA sebagai rangkaian Festival Film Purbalingga. Melalui produksi film dokumenter diharapkan para pelajar mampu lebih dekat mengenal dan mencintai lingkungan sekitar. laeli leksono

Shre Savita Fractal Puppet



Shre Savita (garage rock band from purwokerto) shirt.
image illustration only. real product may vary.
further info : CIPLAX AGUS, 08562630524
shre savita info, please call : KUKUH 085647860633

Designed by: Biangkerok Studio

Thursday, March 11, 2010

HIDUP TERUS BERJALAN.. peresmian mini album where are you my band..

salah satu band garage purwokerto luncurin mini album.. yup.. where are you my band
malem minggu di wilayah pabuwaran..

sebetulnya mini album ini udah lama direncanakan, saya sering tanya "kapan keluar???"
karena kurang sabar saya juga sering tanya "kapan bubar??"
hehe..



owkeh.. kembali ke laporan pandangan mata..
begitu dateng ke ANGKRIMAN (angkringan jajan seniman) cukup bingung, "buseeet..disini tempat loncingnyah?".. tapi pemikiran itu langsung lenyap karena saya dikerubutin kupat-kupat the jumping balloons.. horeee...

bertemu banyak kawan.. tertawa.. banyak bertanya.. dan kopi gratis! (thx galih the telephone).

lalu mas dan mbak MC memulai acara, MC-nya cukup amplas.. (kering dan kasar).. hehe..
panggung dibuka oleh duet maut eyken (TBS) dan anung (lodse) yang menamakan diri mereka SARALUNA..
abis itu.. The Jumping Balloons naek panggung.. wuih.. kostum mereka lebih asoy malam ini!
sayang kali ini TJB terasa hampa.. sound gitar mereka bermasalah.. semoga besok sehat selalu..
dan penonton cukup tenang duduk manis..

nah sekarang saatnya yang punya hajat...
kain putih terbentang di depan panggung........ ????? ada apa ini?
saya dan isro mulai menebaknebak.. "arep kaya kongser sigur ros ketone.."
hehe lucu aja ...
dan nyaris benar, musik berbunyi dan bayangan Where are you my band muncul di kain itu..
gak pake lama, kainnya turun juga...

yup Where are you my band mulai beraksi.. (tapi saya lupa judul dan urutannya.. huh)
mereka RAPI juga BERDASI.. semangat, hajar terus telingan penonton yang (masih) tetep
duduk manis.. gak ketinggalan serangan flash dari banyak fotografer muda purwokerto..

tentu saat lagu andalan INDONESIA, penonton ikutikutan teriak.. lagu Where are you my band
untuk sepakbola indonesia.. chandra sang gitaris keliatan berkeringat, dan saya mendengar ada gadis yg berkata "seksi banget..!!" haha! teruskan!

enam lagu (kalo gak salah) selesai dimainkan, hanya itu gak ada lagu lain.. tampaknya malam ini gak ada lagu-lagi kover seperti biasanya, padahal saya sangat suka lagu the beattles dan meggy z yg pernah dikover Where are you my band.

yg saya suka di lagu terakhir, Where are you my band masih semangat dengan kostum RAPIH dan BERDASI.. kecuali sang drummer, kancing kemejanya dibuka, dan hasilnya.. mirip kernet! haha!

pertunjukkan berakhir. saya masih membayangkan andaikan acara ini diadakan di tempat yg lebih "rusak dan kasar".. di kafe ini jujur saja, terlalu manis dan rapih.. gak heran penonton ikutan begitu..

segitu aja.
semoga sehat selalu.

satrio hapsoro. dayzmagz.

terambil dari: Dayzmagz

Tuesday, March 9, 2010

AUDV



AUDV (baca: Au Di Vi) merupakan grup musik asal kota Jakarta yang memainkan jenis musik electronic, dengan menggabungkan berbagai jenis musik lainnya seperti; pop, rock, alternatif, shoegaze, dll. AUDV dibentuk pada tanggal 24 Juli 2009 oleh Chan (Vocal, Music) dan Banni (Vocal, Music). AUDV adalah singkat nama dari "Audio Video", dimana masing-masing dari mereka adalah penggemar videography dan music illustration.



Mendengar Lagu AUDV yang berjudul Arsyi, rasanya band ini pop banget, nadanya mudah diingat. aransemennya sedikit mengingatkan pada alternatif akhir 90-an.



kontak AUDV
www.myspace.com/audvmusic
www.youtube.com/audvmusic

Phone:
Usbeck 0858.612.97959

Tuesday, March 2, 2010

Review Gigs Girl=Loud

Semalam gigs Girls=loud di kebon cafe berlangsung cukup seru. dipenuhi massa yang moshing, sing a long, dan mercon.

Girls=Loud adalah acara musik yang menampilkan band-band bervokalis cewe di purwokerto. di jadwalkan the jumping balloon (tjb) juga mengisi acara ini. tapi batal, karena kebetulan tjb manggung di jogja (you go girls! :D)

akhirnya acara Girls=Louds diisi dengan line up: Butter Scotch, Slide Munky, dan Tunas Bangsa Simphony. dan diawali dengan penampilan The telephone. sebelumnya, saya kira ada band lain yang tampil untuk membuka gigs ini, band yang beranggotakan Ciplax pada bass dan Vokal, Heykel dan Gallup pada gitar, dan kemal pada Drum. tapi ternyata itu hanya aksi tipu tipu semata.. hehehe



pembuka acara, the telephone, tampil garang dan super bising dengan additional gitar, heykel, dan keyboard (lulu). cukup maksimal penampilan mereka. menggeber lagu lagu andalan milik mereka sendiri, yang liriknya sudah dihafal oleh sebagian besar penonton.

dilanjutkan dengan butter scocth, yang menggeber lagu lagu bertempo cepat khas melodic. membawakan sejumlah lagu karya sendiri dan sebuah lagu cover version "can't help fallin in love". cukup bagus performanya, sanggup menarik sejumlah massa untuk mendekat ke panggung. walaupun masih terdengar beberapa nada yang meleset, dan sound yang belum balance.

penampilan berikutnya, slide munky. yang malam itu tampil jauh lebih baik dari yang penampilan mereka waktu perform di bandung. penampilan slide munky malam itu penuh percaya diri. dan melihat permainan drum kemal, terus terang: sangat menghibur. siluetnya saat bermain drum, mengingatkan saya pada drummer grup band britpop Supergrass.

penampil terakhir adalah Tunas Bangsa Simphony (TBS) yang tampil dengan vokalis lama mereka, reni. sangat menghibur TBS malam itu. membawakan lagu lagu lama plus satu 'love fool' dari cardigans. TBS jelas fasih memainkan cardigans, karena cardigans adalah influence besar bagi TBS.
Massa di barisan depan sukses merebut microphone untuk turut bernyanyi di setiap lagu lagu TBS. beberapa yang lain sibuk menyalakan petasan. beberapa yang lain sibuk mengangkat teman temanya untuk diving.. dan banyak lagi yang lain cukup menikmati penampilan TBS malam itu yang tampil cukup rileks.

dan begitulah, acara berakhir. sebuah gigs yang menyenangkan. semoga acara seperti ini akan terus ada di purwokerto. dengan band band baru yang berkualitas. support local scene. -gibic

Friday, February 12, 2010

GOT ME BLIND; Generasi Pemberang dari Jogja

“ berkobarlah menjadi api! Hiduplah! Seolah tak pernah mati!”


[Adaptation from Generasi Pemberang from Got Me Blind]



Got Me Blind (GMB) berdiri sejak tahun 2000, di kota Yogyakarta, mengalami evolusi yang cukup panjang, mulai dari karakter music hingga pergantian player. Awalnya Got Me Blind sering meng-kover lagu-lagu dari Downset, lalu beralih kover lagu dari Deftones, hingga akhirnya menemukan jati diri sebenarnya, lewat pengaruh dari; Pantera, Chimaira, Sepultura, hingga Pance F. Pondaag.




GMB telah merilis beberapa single, ikut dalam beberapa kompilasi album, salah satunya event terbesar dikota Jogja; Lockstock Fest. Yang juga merilis album kompilasi band-band berkwalitas dari kota Jogja. GMB juga berperan dalam berbagai sound track untuk film indie, melakukan rangkain tour Sumatera, Jawa dan Bali yang diberi titel; Monthly Killer Sounds. Album pertama GMB yang berjudul Eye For An Eye dirilis tahun 2007 dibawah naungan Off The Records, anak perusahaan dari PT. Bravo Musik Entertainment Jakarta.



:: Tentang ALBUM “GENERASI PEMBERANG!” ::

Tahun 2010 ini GMB kembali menggeber telinga audiensinya dengan album berjudul “Generasi Pemberang!”, judul album ini diambil dari salah satu judul lagu GMB. Rencana akan segera dirilis Maret 2010, dibawah naungan label Off Te Records yang merupakan anak perusahaan dari PT. Bravo Musik Indonesia, Jakarta. (Label ini telah banyak menelurkan band2 berkwalitas negeri ini; Rocket Rockers, Pemuda Harapan Bangsa, Getah, Seringai, dll).



Album ‘Generasi Pemberang!” boleh dikatakan sebuah metal album yang lebih catchy, dengan riff-rif gitar yang nge-groove dan tidak hanya mengutamakan kecepatan skill bermain atau teknik, tetapi lebih kepada ear catching dan harmonisasi dalam struktur lagu, Hampir seluruh lirik berbahasa Indonesia dan menggunakan kosa kata yang cenderung Melayu, GMB menyebut genre mereka dengan; Indonesian Groove metal.



Secara materi GMB mengalami banyak perubahan dari album pertama mereka, dari karakter vocal hingga tema yang diangkat, lirik-lirik GMB lebih positif dan edukatif, lebih kepada mengajak audiens untuk dapat lebih menghargai hidup dan menghargai lingkungan sosial, simak tema lagu GMB berikut:



01. Euphoria Dikala Senja

Diawali dengan alunan gitar yang mendayu nikmat sebagai penghantar untuk irama yang lebih menghentak, lagu yang merupakan pertanda sebuah pergolakan dalam diri kita yang selalu dianggap pecundang. Setiap manusia yang berhasil awalnya mereka adalah pecundang! So, keep it real mates!



02. Belenggu Benci

Lagu ini dipersembahkan kepada teman-teman yang masih saja penuh dengan kebencian dan dendam, mengapa tidak kita tinggalkan saja kebencian masa lalu sebagai pembelajaran utuk masa akan datang?



03. Muka Seram Melankolis

Sebuah lagu becanda ala GMB! Yeah! Lagu ini berawal dari joke-joke konyol tentang mereka yang merasa tegar tapi hatinya menangis ditinggal oleh sang kekasih, dan kami menganggap itu sebuah kekonyolan yang dimiliki setiap manusia. Satu-satunya lagu yang merupakan hasil dari pendalaman lagu om Pance F. Pondaag “Walau Hati Menangis”. Hell Yeah!! We love him!



04. Generasi Pemberang!

Sebuah anthem agar dapat menjadi manusia yang lebih menghargai hidupnya dengan menjadi dirinya sendiri, menjadi generasi yang pantang untuk menyerah, generasi yang membangkang terhadap pola-pola stagnan, generasi yang berani mengambil resiko dan bertanggung jawab terhadap jalan yang dipilihnya, Generasi yang marah dan sensitif akan lingkungan sosialnya. Generasi Pemberang adalah generasi masa kini dan masa akan datang!



05. Keras Kepala

Lagu yang lebih nge-groove, dan cocok untuk dijadikan lagu penyambut pagi. Berisikan tentang ke-muakan kita terhadap orang-orang yang tidak bisa ber-kompromi, yang hanya mau menang sendiri, pada orang-orang yang terlalu keras kepala hingga tak dapat menerima opini orang lain, hidup dalam egoisme yang buas adalah hidup yang menyebalkan!



06. Gagah Berani

Yeaahh..ini adalah sebuah lagu yang penuh dengan lirik-lirik pembentuk energi positif dalam diri, sebagai trigger bagi mereka yang selalu merasa kalah. Berhentilah mengeluh karena itu akan membuatmu lemah, karena setiap manusia terlahir sebagai pemenang.







GOT ME BLIND are:

· Richie Petroza S.ip as Vocal

· Dede Nursalam Ss. as Guitar

· Ronald Reagan as Guitar

· Sonny Kurniawan SH a.k.a Gons as Bass

· Riko Prihandhani SH. As Drum



Discography :

· Mini Album lepas There Is Something About Nothing Thn. 2004, Kaset (Limited Edition), Free Released

· Live Concert “End Of The Year Rock Show 2005“ di Papillon Discotheque / Café.

· Live Concert "How Metal Kids playin' Loud" di The Club Cafe

· Single lepas Biarlah bonus Live Footage, Cd, Blame Division Records, Thn.2006 .

· Single lepas Terpuruk Mati Disini bonus Video Clip, Cd, Blame Division Records, Thn.2006

· Single lepas Kontaminasi bonus Video Clip, Cd, Blame Division Records, Thn.2006

· Original Sound Track Film pendek Maya Produksi MAYA Indie Films Production, Finalis Global Indie Film Fest. (GIF ), Global TV, Thn. 2004

· Original Sound Track Mannequinn Produksi Ruang Tengah Picture, For Global Indie Film Fest. (GIFF) Thn.2004, Jogja Asian Film Festival 2006, Thn.2006.

· Original Sound Track Dungga Melati Produksi Telapak Karya Production, Thn. 2007.

· Full Album Eye For An eye (Enhanced Cd), Produksi Off The Records, PT. Bravo Musik Entertainment,Jakarta. Thn.2007.

· Band Of The Week (on November 2007) : www.rockisnotdead.net

· Some Kind of Monster versi Apokalip.com, 2008.

· Single Generasi Pemberang!, Cd, Blame Division 2008

· Tour Sumatera, Jawa, Bali 2008-2009 [ Monthly Killer Sounds ]

· Kompilasi Album Sounds Of Jogja, Forum Lock Stock Musik Indonesia, Jogja, 2009

· Kompilasi Album The Journey, Jogja, 2009

· Kompilasi Album Konfrontasi Maksimal, Manual Record, Solo, 2009

· Mini Album Generasi Pemberang!, 2010

·

For Further info’s And Others:

Phone : 085228972898

E-mail : blamedivision@yahoo.com

www.myspace.com/gotmefuckinblind

Wednesday, February 10, 2010

Wolfgang Amadeus Phoenix


amazingalbumcovers.tumblr.com

Salah satu musisi yang menyedot perhatian di tahun 2009 adalah Phoenix, Band asal Prancis.

Tahun 2009 Phoenix merilis album berjudul "Wolfgang Amadeus Phoenix", sebuah rilisan album yang keren. Album ini menyabet penghargaan bergengsi Grammy Award untuk kategori Best Alternative Music Album.

Singel dalam album ini, "Lisztomania", mungkin terasa familiar, karena dipakai dalam trailer film Alice in Wonderland.

Phoenix yang terdiri dari Thomas Mars, Deck D'arcy, Christian Mazzalai dan Laurent Brancowitz, berasal dari daerah Versailles, mereka berkembang bersama band-band handal seperti 'Air' dan 'Daft punk'.

Uniknya, Phoenix tidak memainkan musik seperti 'Air' dan 'Daft Punk' yang Modern. Phoenix mengusung materi yang bernuansa musik folk, rock, dengan irama upbeat riang, dan terkesan tua. Hentakan beatnya mengingatkan saya pada The Strokes di Album "is this it".

Simak lagu lagu phoenix berikut ini:


Lisztomania


Lasso


1901

---------------------------------------------
Video klip dari single pertama Wolfgang Amadeus Phoenix, "Lisztomania" menarik untuk disimak, jika koneksi internet anda bagus, bisa dilihat disini.

Anyway, Lisztomania adalah istilah yang dipakai untuk menyebut reaksi penonton, terutama jeritan histeris kaum wanita terhadap permainan Piano Franz Liszt. Pernah difilmkan dengan rock star Roger Daltrey (The Who) berperan sebagai Franz Liszt.

Tuesday, February 9, 2010

Endah & Resha, Akustik Asik

Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya, dikenal dengan nama depan mereka, Endah &  Resa. Mereka adalah pasangan suami istri yang belakangan ini mulai dikenal luas sebagai duo musisi akustik. Endah, bernyanyi sambil bermain gitar, Resha mengiringi dengan Bass.

Pasangan ini adalah penghibur yang handal. Melihat chemistry mereka yang terjalin intim, terasa nyaman dan menyenangkan. Endah yang komunikatif, dan Resha yang kalem, dengan kompak menciptakan suasana hangat di setiap konser konsernya.

Bicara soal musik yang mereka mainkan, folk, jazz, blues, rock and roll serta ballads adalah nyawa di lagu lagu yang mereka ciptakan. Riff yang dibangun endah lewat gitarnya, ditimpali permainan Bass resha, bersahutan, seperti dua orang yang sedang bercakap cakap. Folk dan Blues ringan, yang rasanya cukup ringan untuk didengarkan oleh siapa saja.

Kekuatan duo Pasutri akustik ini makin terasa ketika mereka tampil di panggung. Karakter Suara vokal Endah, unik sekali. Selain merdu, Vokalnya seakan bisa pecah menjadi dua, seolah olah ada backing vokal yang mengiringi. Padahal tidak. Endah bernyanyi sendiri.

Pada salah satu lagunya, Endah juga membangun Ritme dengan vokalnya itu, menggumamkan semacam ‘Chant‘ ala Afrika, yang langsung disahut dengan Bass line oleh Resha. Unsur rythm yang biasa dihasilkan perkusi dapat diterjemahkan ke dalam instrumen melodis vokal, gitar dan bass. Sebuah eksplorasi yang gila, namun sangat menghibur.

Permainan Bass oleh Resha sendiri terbilang memukau. Nada nada yang dihasilkan oleh cabikan jemarinya begitu kaya, tidak monoton. Begitu juga dengan suara suara yang dihasilkan bassnya, tidak melulu bulat dan rendah. Sebuah aksi permainan Bass dengan daya jelajah tinggi! ahaha

Salah satu aksi yang paling menarik, adalah ketika Resha memeluk Endah dari belakang, untuk bersama sama memainkan Gitar yang ada di tangan Endah. Dengan Gitar itu, Resha memainkan bass di senar atas, sedang Endah mengambil nada nada tinggi melalui senar bawah. Keintiman yang menyenangkan untuk disaksikan.

Beri tepuk tangan yang meriah untuk Pasangan suami istri musisi ini, Endah & Resha.

Friday, January 1, 2010

Sex On Fire, Penyelamat Rock & Roll di Penghujung Dekade

Awal tahun 2000-an, beberapa Band dibawah bendera Garage Rock bermunculan. Mereka dianggap sebagai penyelamat Rock & Roll setelah sempat lesu dihajar oleh musik musik Hip Hop, Rap, dan RnB. The Strokes dari Amerika, The Hives dari Swedia, dan The Vines dari Australia.

Tiga nama yang sempat merajai tangga lagu. sering diputar diradio. Membawakan musik rock yang mentah. Seolah olah proses mixing nya tak sempurna. The Strokes malah merekam lagu lagunya, dengan efek vokalis seperti sedang berbicara di telepon umum.

The Strokes, lima pemuda pemabuk dari New York, telah berhasil membuat musik rock kembali bergaung. Walaupun akhirnya di penghujung dekade, seperti sekarat lagi. Tapi yah, masih ada musisi semisal Artic Monkeys, Kaiser Chiefs, The Bravery, atau The Killers, yang juga cukup merajai tangga lagu pasca The Strokes.

Sampai akhirnya muncul Band dari Amerika, Anthony Caleb Followill (lead vocals, rhythm guitar), Ivan Nathan Followill (drums, percussion, backing vocals), Michael Jared Followill (bass, backing vocals), dan Cameron Matthew Followill (lead guitar, backing vocals) menggabungkan diri dalam “Kings of Leon“. Yap, nama belakang mereka menunjukkan kalau mereka semua bersaudara.

Super Hit single Kings Of Leon, berjudul “Sex on Fire”, menyelamatkan rock & roll di penghujung dekade 2000-an. Mereka membuat orang yang tak suka rock, menyukainya. Bahkan Will.I.Am dari Black Eyed Peas pun memutarnya saat ia menjadi DJ.

Tidak seperti lagu-lagu garage rock yang lain, lagu ’sex on fire’ ini warnanya lebih gelap dan mengarah ke ’southern rock’.

Single ’sex on fire’ ini mencatat prestasi sebagai the most-downloaded digital single ever, alias lagu yang paling banyak didownload pada juli 2009. awalnya sih saya download juga gara-gara itu. ikut-ikutan. :) tapi ketika didengarkan, ternyata memang ada sesuatu di lagu band pemenang Grammy Awards ini.

karakter vokal Caleb Followill yang merintih, dan sound gitar Matthew yang penuh reverb, membuat lagu ini suram. Jarang saya dengar ada band garage seperti ini. mungkin ada band semisal artic monkey, tokyo police club, atau bahkan the strokes yang kadang membuat lagu bernuansa suram juga. tapi yang membuat unik di ’sex on fire’ ini adalah tehnik bernyanyi Caleb Followill yang soulful itu.

berbeda dengan julian casablanca (The Strokes) yang terdengar serak, mabuk dan rock & roll. vokal Caleb terdengar lebih sendu dan melankolis. dan itu sangat menonjol di lagu ini. Lagu ini menjadi favorit bagi saya karena mereka berhasil menggabungkan garage dan southern dengan bagus. dan, ini yang terpenting, vokalis KOL sangat berbakat! Setiap penyanyi R&B akan iri dengan suara Caleb Followill ini.

“Justin timberlake, belajarlah dari Caleb followill” - Will.I.Am

visit: myspace.com/kingsofleon